Perbedaan Laminasi Panas dan Dingin dalam Percetakan
Saat menggunakan layanan percetakan, Anda mungkin pernah mendengar istilah laminasi panas dan dingin. Namun, apakah kalian tahu apa yang dimaksud dari keduanya dan di mana letak perbedaan laminasi tersebut?
Memilih laminasi yang tepat sangatlah penting dan berpengaruh terhadap hasil akhir produk yang selesai di print. Oleh karena itu, di sini kami akan jelaskan secara lengkap perbedaan kedua laminasi ini.
Daftar Isi
Apa Itu Laminasi Panas dan Dingin?
Pertama, kita mulai dari pengertiannya terlebih dahulu. Ini akan membantu Anda lebih mudah dalam memahami perbedaan dari keduanya.
Laminasi panas adalah proses pelapisan yang digunakan dengan pemanas untuk melekatkan lapisan plastik pada permukaan bahan cetak. Teknik ini melibatkan pemanasan lem pada plastik laminasi pada suhu antara 90 – 120 derajat celcius.
Hal ini bertujuan agar lapisan tersebut menempel dengan kuat. Laminasi panas umumnya diperlukan pada produk percetakan yang membutuhkan perlindungan ekstra seperti cetak kartu nama, kemasan premium, dan sejenisnya.
Laminasi dingin adalah proses pelapisan yang tidak memerlukan pemanasan. Sebaliknya, laminasi dingin menggunakan lem yang sudah aktif pada suhu ruangan biasa untuk menempelkan lapisan film pelindung pada media cetak.
Proses ini lebih cepat dan lebih mudah, serta cocok untuk dokumen atau foto yang sensitif terhadap panas. Hasil dari laminasi dingin cenderung lebih halus dan tidak memiliki efek timbul.
Perbedaan Laminasi Panas dan Dingin, Perhatikan Hal Ini!
Setelah memahami pengertian dari kedua teknik laminasi ini, mungkin Anda sudah bisa menyimpulkan sendiri di mana letak perbedaannya. Berikut ini rangkuman lebih lengkap siapa tahu Anda membutuhkannya di kemudian hari:
Aspek | Laminasi Panas | Laminasi Dingin |
Proses Penerapan | Menggunakan mesin yang memanaskan lem dan menekan plastik untuk merekat pada hasil cetak. | Menggunakan lem aktif pada suhu ruangan dan roller untuk menekan plastik agar menempel dengan kuat. |
Bahan yang Digunakan | Menggunakan plastik laminasi yang mengandung lem atau yang memerlukan cairan kimia sebagai perekat. | Menggunakan film pelindung transparan yang sudah memiliki lem di dalamnya. |
Hasil dan Kualitas | Menghasilkan permukaan yang halus, tahan lama, dan memberikan perlindungan yang baik terhadap kerusakan. | Hasilnya baik tetapi daya tahannya tidak sekuat laminasi panas, lebih cepat dan lebih ekonomis. |
Penggunaan Umum | Sering digunakan untuk dokumen besar, poster, atau kemasan premium yang memerlukan daya tahan tinggi. | Umumnya digunakan untuk produk digital seperti stiker, banner, atau poster yang tidak tahan panas. |
1. Proses Penerapan
- Laminasi Panas: Mesin laminasi memanaskan lem yang ada pada plastik laminasi. Suhu pengerjaan biasanya berkisar antara 90 hingga 120 derajat Celcius. Mesin ini menekan dan memanaskan plastik agar dapat merekat dengan baik pada hasil cetak.
- Laminasi Dingin: Lem pada film pelindung langsung berfungsi pada suhu ruangan tanpa memerlukan pemanasan. Proses ini menggunakan roller untuk menekan plastik agar menempel dengan kuat pada media cetak.
2. Bahan yang Digunakan
- Laminasi Panas: Plastik laminasi dengan lem bawaan digunakan dalam proses ini. Jika plastik tidak memiliki lem, cairan kimia perekat dipakai untuk membantu proses perekatannya. Jenis plastik yang biasa digunakan mencakup polypropylene, polyester, atau nylon.
- Laminasi Dingin: Film pelindung transparan dengan lem bawaan digunakan langsung sebagai bahan utama dalam laminasi ini.
3. Hasil dan Kualitas
- Laminasi Panas: Laminasi ini menghasilkan permukaan yang lebih halus dan tahan lama. Plastik laminasi memberikan perlindungan ekstra terhadap kerusakan fisik dan cuaca. Laminasi panas juga sering dipilih untuk produk dengan detail tinggi karena mampu menghasilkan tampilan yang lebih elegan.
- Laminasi Dingin: Laminasi ini tetap menghasilkan kualitas yang baik, tetapi daya tahannya terhadap kerusakan tidak sekuat laminasi panas. Proses laminasi dingin lebih cepat dan lebih ekonomis, terutama untuk produksi dalam jumlah kecil.
4. Penggunaan Umum
- Laminasi Panas: Proses ini lebih sering digunakan untuk percetakan offset atau media cetak yang membutuhkan daya tahan tinggi seperti dokumen besar, poster, atau kemasan premium.
- Laminasi Dingin: Laminasi ini biasanya digunakan untuk produk cetak digital seperti stiker, banner, atau poster yang tidak tahan panas.
Baca juga: Perbedaan Digital Printing dan Offset
Cetak Produk dengan Laminasi Panas atau Dingin
Bagaimana apakah penjelasan mengenai perbedaan laminasi di atas cukup membantu? Sebagai tambahan jika Anda sedang mencari percetakan yang menyediakan kedua jenis laminasi di atas maka bisa memilih Printing Harvest.
Kami menyediakan pilihan laminasi panas dan dingin yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Adapun untuk produk yang bisa kami buat juga beragam mulai dari banner, spanduk, kartu nama, brosur, kemasan makanan, sticker, cetak kalender, dan lain sebagainya.
Hubungi admin printingharvest.com untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai layanan percetakan kami, sekian dan terima kasih.